Seseorang bertanya padaku ?
Pilih Da’i atau Hafidz ? pilih apa yaa..awalnya aku juga bingung untuk menjawab. Tapi salah satu temenku memilih Da’i. dengan alasan karena kalau da’i itu kan seseorang yang memberikan ilmu kapada orang trus kalau hafidz itu sifatnya belum tentu sama seperti da’i. hemm… apakah bener seperti itu. Mari kita tindak lanjuti.
Begini ni kalau seorang Da’i itu belum tentu hafidz mungkin dia menghafalkan ayat-ayat yang ingin dia sampaikan saja. Tapi kalau da’i mau dia juga bisa seperti hafidz, bisa saja dia mengambil sekolah yang menghafal Al-qur’an ? ya ga ? bisa saja itu terjadi.
Nah, kalau seorang Hafidz, pasti udah hafal Al-qur’ankan? Bisa saja dia seperti Da’i. mengapa ? karena jika seorang Hafidz itu punya kemauan dan percaya diri, bisa saja dia mengajarkan ilmu-ilmunya itu ke orang-orang. Tapi kalau pun dia malu2 dia tetap bisa jadi da’i untuk keluarganya sendiri. Heheh. Betul ga ?
Sebenarnya kalau kita pikir-pikir, mau da’i ataupun hafidz sama saja. Sama-sama makhluk Allah bukan? Asal yang penting sholeh dan bisa menerapkan ilmu-ilmunya, kenapa tidak ! mungkin setiap orang ada yang menjadikan itu sebagai pertimbangan tapi mungkin juga ada yang tidak. Sudahlah kita yang wanita boleh memilih tapi kalau terlalu berlebihan juga akan sulit untuk memilih.
Allah kan menciptakan makhluknya pasti ada kekurangan dan kelebihan, yah jadikan itu sebagai pelengkap saja. Mungkin kita yang seperti ini dengan dianya yang seperti itu bisa melengkapi, atau pun sebaliknya. Dan jangan pernah merasa kecewa. Sipp
Saya menulis ini karena saya terinspirasi dari teman saya “Henni Eka Saputri”. Semoga ini menjadi inspirasi buat teman2 semua. Ini bukan suatu ajakan ataupun keharusan tapi ini hanya sebuah pengetahuan. Anggap saja ini sebagai alat untuk mempererat jalinan saudara antara kita. Dan setiap pemikiran orang itu pasti berbeda-beda. Ada yang benar dan ada juga yang khilaf. Maafkan jika ada kata dalam saya menulis.
postingannya bagus iin :)
BalasHapus