Pernahkah kalian rasakan dekatnya
sama seorang guru. Kata “dekat” dimaksudkan adalah betapa senangnya kita ketika
diajar oleh guru itu, betapa senangnya kita ketika diperhatiin guru itu dan
betapa senangnya ketika kita dinasehatin oleh guru itu. Seperti itulah baru
yang dinamakan guru dan murid. Mungkin sebagian murid hanya menganggap bahwa
guru hanyalah yang mengajar dikelas. Tapi tidak untukku. Guru adalah pengganti
orangtua kita, maka anggaplah ia sebagai orangtua kita sendiri maka kita akan
merasakan hal yang berbeda dari seorang guru.
2 tahun lamanya aku mengenal guru
tersebut, tapi baru tahun keduanya aku merasakan perbedaan itu.
Ketika aku sedang terpuruk dengan
masalahku dan malu untuk cerita ke orangtua maka gurulah yang kujadikan tempat
curahan hatiku.
Disaat
aku sedang gagal dalam nilai, beliau menasehati : teruslah berusaha dan
berkarya..karena hidup tdak semudah dan seindah yang ***** ***** katakan.
Disaat
aku sedang sedih dengan gagalnya dalam SBMPTN, beliau menasehatiku : yaa
ayyuhalladzina aamanushbiru waroobitu..Allah tidak akan meninggalkan hambanya
yang sholehah, selalu ada hikmah disetiap kejadian.
Aku
merasa belum puas dan beliau terus menasehatiku, iin sebaiknya datangi Allah
lagi. saat ini iin berada dititik nol dan saat inilah kondisi terbaik, serahkan
semua padaNya, pasrah, ridho dengan keputusanNya, dan mintalah. Insya Allah
akan dikabulkan..bapak juga pernah mengalami kondisi di titik nol dan itu yang
bpak lakukan.
Sebenarnya
masih banyak nasehat yang beliau berikan, tapi sepertinya tak perlu kuuraikan
semua. Biarlah itu jadi rahasiaku dan Allah.
Dari
semua nasehat itu, tak ada yang tak aku tangisi. Ketika aku membacanya, air
mata langsung membasahi wajah. Sungguh menyentuh hati.
Dulu aku
tak pernah menemukan guru seperti itu, baru saat inilah aku menemukannya.
Aku juga
sangat bersyukur punya banyak guru yang begitu baik dan perhatian.
0 komentar:
Posting Komentar