Man Jadda Wa Jada

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Its Me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

INFINITE kuuu

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Me, Ummi, Syahid, Nadzar, Atok dan Uwan

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Lovely My Mom

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 24 Maret 2014

Kepercayaan Perekat Hubungan

"Perekat yang menyatukan suatu
hubungan, termasuk hubungan antara
pemimpin dan yang dipimpin adalah
kepercayaan, dan kepercayaan itu
dibangun atas dasar integritas." -
Brian Tracy
 
Kepercayaan adalah fondasi dari semua
hubungan. Hubungan kerja, bisnis,
kepemimpinan dan tentu saja cinta
dibangun atas dasar kepercayaan.
Tanpa itu, sebuah hubungan tak akan
berjalan, sebuah organisasi pun akan
kacau.

Bayangkan jika Anda berada dalam
sebuah lingkungan, hubungan atau
organisasi tanpa kepercayaan, para
pekerjanya saling curiga satu sama
lain dan para atasannya berusaha
mempertahankan posisinya
masing-masing dengan segala cara.
Organisasi seperti itu sangat rapuh
dan tinggal menunggu waktu untuk
hancur.

sebagai seorang pemimpin, Anda
harus menginvestasikan banyak waktu
untuk membangun kepercayaan dari
bawahan atau pengikut Anda.
Kepercayaan itu sebenarnya dibangun
atas fondasi sederhana.  

Jalanilah kehidupan dengan penuh integritas dan
hormati orang lain. Konsistensi dalam
kata dan perbuatan. Melakukan dan
menepati apa yang Anda katakan pada
orang lain. 

Sebelum Anda mengharapkan orang lain
percaya pada Anda, sebagai pemimpin
Anda harus percaya dahulu pada orang
lain. Delegasikan kewenangan Anda
pada mereka. Mereka pun akan merasa
dipercaya atas kemampuan mereka.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk
membangun kepercayaan dan hanya butuh
waktu beberapa detik untuk
menghancurkannya.
 Belajarlah mempercayai, belajarlah untuk jadi
orang yang dipercaya.


by : anne ahira

Kamis, 13 Maret 2014

Wisuda Sambil Cosplay... Cuma di Universitas Ini!


Jepang emang nggak ada matinya ya, Sob? Kalau ada yang berpikir, kenapa seorang murid boleh bercosplay ke upacara kelulusan yang dianggap penting bagi kebanyakan warga Indonesia, itu adalah karena di Jepang banyak universitas yang tidak mengharuskan muridnya memakai baju formal saat wisuda! Walaupun pada dasarnya banyak yang lebih memilih untuk memakai baju formal, kamu tidak akan menyangka seberapa gilanya mereka yang urat malunya putus untuk datang ke wisuda dengan cosplay dibawah ini.


Universitas Seni Kanazawa (金沢美術工芸大学) adalah sebuah universitas yang berada di (tentunya) Kanazawa, Jepang yang dibentuk pada tahun 1946 oleh pemerintah setempat menyusul selesainya Perang Dunia Kedua. Universitas ini tidak memberikan batasan untuk busana yang dikenakan pada wisudanya, jadi kamu bisa memakai, apa saja. APA SAJA.



Bisa dibayangkan betapa epic upacara kelulusan mereka kan? Bulan lalu mereka baru saja mengadakan upacara kelulusan dan kira-kira seperti inilah upacara kelulusannya.

  Setiap tahun mereka mengubah wisuda menjadi seperti event cosplay, dan sepertinya mereka selalu menaikkan standarnya dari tahun ke tahun. Bahkan sebuah stasiun TV lokal datang meliput cosplayer Ironman dibawah ini


Tahun lalu pun tidak kalah seru, karena ada Danboard yang tentunya jadi pusat perhatian, juga ada Sailor Moon dengan tim lengkap ikut memeriahkan upacaranya. Bahkan seseorang sepertinya cosplay menjadi handphonenya sendiri. Shigeru Miyamoto, bapak dari Mario, Link, dan banyak game nintendo lainnya pun jebolan kampus ini, aneh saya belum pernah liat dia bercosplay.

 

 

 Bener2 wisuda yang sangat kreatif !!




sumber : annida-online

Sabtu, 08 Maret 2014

Pemilu..pemilu

Duh...tak terasa ya sebentar lagi kita akan menghadapi pemilu 2014
sudah saatnya nih kita memikirkan siapa nanti yang akan menjadi pemimpin kita
nah buat kalian semua, pilihlah pemimpin yang baik, sholeh, yang dapat dipercaya dan tentunya tanggungjawab.

kan ada hadisnya nih..
"kullukum ro'in wa kullukum mas'ulun 'an ro'iyatihi"
( setiap kamu adalah pemimpin, dan apa2 yang dilakukan pemimpin itu harus dipertanggungjawabkan )

jadi..
jangan sampai kalian yang sudah punya hak pilih malah golput
inget loh, kita ini hidup bernegara
jadi tanpa seorang pemimpin yang memimpin akan sulit negara berkemabang
Jaman Rosullullah aja membutuhkan pemimpin, apalagi kita yang masih jauh sekali dari kebenaran.

OKE ???
siap ya memilih yang terbaik untuk tanggal 9 april nanti.
pilihlah yang terbaik :)

salam 3 jari

Perjalanan Menuju Kampus Peradaban





Setitik embun pagi membasahi bunga-bunga didepan rumahku. Suara ayam bersahut-sahutan yang tak mau kalah. Cahaya bulat putih siap-siap berganti dengan warna kuning yang cerah. Dimana aku telah menata segala sesuatu yang akan kubawa untuk perjalananku nanti. Perjalanan jauh yang akan membawaku kesebuah dunia baru. Ya “kampus peradaban” sebuah nama dengan syiar 1001 malam yaitu Assyifa Boarding School. Ditempat yang berbeda, ibu sedang asyik dengan masakannya.
              Disela-sela persiapan itu, aku terdiam sejenak dan melihat kaca yang ada di hadapanku. Hati ini bergumam begitu puas “hari ini untuk pertama kalinya aku meninggalkan kota kelahiranku, kota khatulistiwa yang selalu terik akan sinar kuning yang menyinari seluruh kota. Ini adalah sesuatu yang baru untuk hidupku, berpisah dengan sanak keluarga demi menyongsong masa depan. Dan aku ingin perjalanan ini merupakan perjalanan yang penuh hikmah dan penuh semangat.”
Tiba-tiba lamunanku pecah karena ada suara yang memanggil namaku. Aku tersadar dan menyahut panggilan lembut itu. Dan ternyata ibu memanggilku untuk makan dan menyuruh untuk memasukkan semua barang yang sudah siap kedalam bagasi mobil. Akupun bergegas dan membawa barang-barang itu.
Rasanya tak sanggup tangan ini membawa semua barang itu. Begitu banyak yang harus kubawa untuk dipulau rantaun sana. Karena aku tak tahu bagaimana keadaan disana. Hidup di pulau yang belum dikenal mungkin akan cukup sulit dibanding dengan kota sendiri, begitulah yang saat itu aku pikirkan.
Tak lama kemudian aku telah sampai dibandara kota rantaun, ditemani ibu yang selalu penuh semangat. Rasa percaya dan bercampur aduk menjadi satu seperti hal es cendol, “aku sudah jauh dari kota kelahiranku. Tugu khatulistiwa dan luasnya sungai kapuas sudah berganti dengan tingginya monas dan padatnya kota. Ya..sekarang aku sudah ada di Ibu Kota yang penuh keramaian dan macetnya kendaraan. Asap dimana-mana membuat dada ini sesak.”
Tapi perjalanan itu belumlah selesai. Aku harus menempuh 4 jam lagi untuk sampai dikota tempat aku menimba ilmu nantinya. Bersama ibu aku bergotong membawa barang yang cukup memakan energi itu. Melirik bus besar yang akan menampung kami dan barang-barang yang telah kami bawa. Hingga akhirnya ada bus yang siap menampung kami. Segera kami masuk dan duduk dengan tenang. Mengatur kembali nafas yang sudah terkuras begitu banyak. Terlihat wajah ibu begitu lelah, dengan keringat yang membasahi wajah. Sebagai anak, aku tidak tega melihatnya. Ibu selalu membantuku dalam semua hal. Tak ingin mengecewakannya, dan tak ingin membuatnya meneteskan air mata.
Aku menatap ibu yang sedang tertidur pulas, dan berharap dalam hati, “ibu, doakan anakmu ini yang memutuskan untuk menimba ilmu di pulau orang. Sungguh diri ini tak bermaksud untuk meninggalkanmu, tapi ini adalah keputusan yang sudah kuambil dan harus kupertanggung jawabkan nantinya. Doakan anakmu ini menjadi anak yang sukses baik dunia maupun akhirat, yang bisa bermanfaat untuk ummat banyak dan menggapai cita-cita yang diinginkan. Dan doakan juga anakmu ini agar selalu istiqomah di jalan-Nya.”
Kelopak mata tak sanggup menahan beratnya air mata yang ingin menetes. Air mata yang penuh harapan dan tujuan, air mata yang penuh semangat dan harunya akan kenikmatan, dan air mata yang selalu ingat akan kebesaran illahi.
Tiba-tiba ibu tersadar dan aku langsung mengusap air mata yang barusan membasahi wajah yang penuh keringat. Aku langsung memalingkan wajah ini kearah jendela, karena khawatir ibu akan bertanya-tanya tentang wajah ini yang tidak seperti biasanya. Mengintip keadaan diluar sana, sungguh betapa bedanya dengan kota kelahiranku. Gedung-gedung yang tinggi, pinggiran kota yang dipenuhi rumah, sungai-sungai yang begitu memprihatinkan dan udara yang penuh dengan polusi. Beginikah keadaan Indonesia saat ini??
Tak terasa waktu begitu cepat, akupun tak menyadari bahwa tempat yang kutuju sudah semakin dekat dan hanya tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai.
Yah..dan hingga akhirnya aku sudah sampai ditempat tujuan. Aku dan ibu turun dari bus besar itu dan langsung melangkah dengan pasti.



By  : SyifaKawaii


Jenius! Bocah 13 Tahun Bangun Reaktor Nuklir


Wajib banget diteladani! Tak banyak bocah berusia 13 tahun yang berani menyatakan dirinya sebagai ilmuwan. Namun Jamie Edwards sangat percaya diri menyebut dirinya sebagai ilmuwan nuklir amatir.

 

Ketika kebanyakan anak-anak seusianya sibuk bermain video game, Edwards malah betah berlama-lama di sekolah untuk menciptakan panel kontrol guna membangun reaktor peleburan nuklir. Demikian seperti dikutip dari Cnet, Kamis (6/3/2014).

 

Berkat pencapaianya itu ia berhasil mencetak sejarah dengan menjadi ahli fusi nuklir termuda di dunia, memecahkan rekor fusiner nuklir sebelumnya Taylor Wilson yang berusia 14 tahun.

 
Untuk mewujudkan prestasi gemilang tersebut, pada tahun lalu Edward mempresentasikan permintaan dukungan dana. Di luar dugaan, sekolahnya, Penwortham Priory Academy menyambut idenya dengan hangat dan mengalirkan dana US$ 3350 atau setara Rp 38,9 juta.

 
Dana itu digunakan Edwards untuk menyiapkan beberapa perlengkapan, seperti ruang vakum, pompa vakum, kawat tungsten, batang aluminium, dan katup. Salah satu tantangan terbesarnya adalah melacak dan mencegah kebocoran di ruang vakum. Ia juga harus bisa terhindar dari radiasi sebelum mengoperasikan reaktor.

 
Selama pembangunan proyek itu, dalam blognya Edwards mengatakan guru-gurunya mulai khawatir ketika tabung deuterium (juga dikenal sebagai hidrogen berat) muncul secara tiba-tiba melalui alat pengiriman khusus.

 
Tujuan utama proses itu adalah untuk menghancurkan dua atom hidrogen guna menciptakan helium melalui fusi nuklir. Dan tak disangka, Edwards berhasil melakukannya. Apa yang dicapai Edward, tentu membuat teman sekolahnya merasa iri.

 
Meski demikian, kerja keras yang ditempuh Edwards selama ini dapat membuat anak-anak lain seusianya termotivasi.

Kamis, 06 Maret 2014

Kisah Tukang Kayu

Seorang tukang bangunan yang sudah
tua berniat untuk pensiun dari
profesi yang sudah ia geluti selama
puluhan tahun.
Ia ingin menikmati masa tua bersama
istri dan anak cucunya. Ia tahu ia
akan kehilangan penghasilan rutinnya
namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh
istirahat. Ia pun menyampaikan
rencana tersebut kepada mandornya.
Sang Mandor merasa sedih, sebab ia
akan kehilangan salah satu tukang
kayu terbaiknya, ahli bangunan yang
handal yang ia miliki dalam timnya.
Namun ia juga tidak bisa memaksa.
Sebagai permintaan terakhir sebelum
tukang kayu tua ini berhenti, sang
mandor memintanya untuk sekali lagi
membangun sebuah rumah untuk terakhir
kalinya.
Dengan berat hati si tukang kayu
menyanggupi namun ia berkata karena
ia sudah berniat untuk pensiun maka
ia akan mengerjakannya tidak dengan
segenap hati.

Sang mandor hanya tersenyum dan
berkata, "Kerjakanlah dengan yang
terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas
membangun dengan semua bahan terbaik
yang ada."

Tukang kayu lalu memulai pekerjaan
terakhirnya. Ia begitu malas-malasan.
Ia asal-asalan membuat rangka
bangunan, ia malas mencari, maka ia
gunakan bahan-bahan berkualitas
rendah. Sayang sekali, ia memilih
cara yang buruk untuk mengakhiri
karirnya.

Saat rumah itu selesai. Sang mandor
datang untuk memeriksa. Saat sang
mandor memegang daun pintu depan, ia
berbalik dan berkata, "Ini adalah
rumahmu, hadiah dariku untukmu!"
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia
sangat menyesal. Kalau saja sejak
awal ia tahu bahwa ia sedang
membangun rumahnya, ia akan
mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia
bangun dengan asal-asalan.
Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan
kehidupan Anda. Setiap kali Anda
memalu paku, memasang rangka,
memasang keramik, lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana.

Sebab kehidupanmu saat ini adalah
akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari
keputusanmu saat ini.


by : anne ahira