Seharian
ini mengelilingi kota Pontianak bersama keluarga besar dengan tujuan
silaturrahmi, dan hal yang tak pernah terduga adalah turunnya hujan saat
diperjalanan. Membuat suasana menjadi sedikit dingin ( biasa kota Pontianak
adalah kota khatulistiwa jadi always HOT ). Oya, tapi sebelum pergi ada tragedi
yang lucu tapi buat ribet.
Biasa
ummi, lupa dalam menyimpan kunci. Ada setengah jam mencari sebuah kunci. Cari kesana
kemari, semua ruangan telah ditelusuri. Buka lemari,buka rak, buka tas dan
dompet, gak ketemu2. Dan pada akhirnya pencarian itu berakhir ketika seorang om
memeriksa sakunya. Hasilnya “100% ketemu”, ternyata dalam saku adek ipar ummi
yang kupanggil om. Terjadi kesengajaan dalam kejadian itu, biasa hal iseng
kembali lagi. Aduh si om, pengen cepet2 pergi menjadi lama hanya sebuah kunci.
Om sengaja ngambil kunci itu saat ummi nyimpan di atas meja makan. Ya Allah,
sebel juga tapi ketawa juga iya. Sudahlah kata aku, biarin saja. Keakraban dlam
keluarga.
setelah
kejadian itu kita langsung pergi. Hem dan ternyata pas dijalan, hujan melanda
kota Pontianak. Syukur Alhamdulillah deh, sekian lama menunggu hujan dan akhirnya datang juga. Suasana jadi tak
begitu panas.
Kunjungan
dimulai dari keluarga nenek, yaitu kerumah abangnya nenek yang biasa aku
panggil atok. Sungguh sudah tua, tapi jasmani masih terlihat sehat. Aku kagum
melihat atokku.
Ok mari kita lanjut lagi,
sehabis dari sana kita pergi saudara ke saudara kakek, yang biasa aku panggil
nenek juga. Ditengah perjalanan yang lapisi air hujan, aku melihat sekeliling
kota. Sungguh banyak perubahan yang aku lihat, mulai dari bentuk jalan, tempat2
baru dan banyak lagi. betapa bingungnya aku, ternyata selama aku menuntut ilmu
aku tak mengetahui perubahan itu semua.
Baru ku tahu saat aku pulang tepatnya tanggal 10 Agustus yang lalu. Terpikir
dibenakku, setahun gak pulang perubahannya sudah sperti ini, bagamaina kalau 2
sampai 3 tahun ya? mungkin rumah aku sudah berganti ( hehe ). Lama melamuni itu
eh ternyata tak kusadari tujuan kedua sudah mendarat. Nyampe disana langsung
melaksanakan kewajiban yaitu shalat ashar. Kubasahi air wudhu diwajahku,
kurasakan kebeningan air dan kuresapi semua kenikmatan yang telah kudapatkan
selama ini. “Ya Allah betapa banyak kenikmatan dan keindahan yang engkau
berikan selama ini, sungguh banyak sekali yang tak kusadari”.
Setelah menunaikan kewajiban, aku
kembali duduk. Berbicara bersama nenek yang jarang ku jumpai. Awalnya aku sedikit
bingung meladeni nenek2 berbicara, tapi aku usahakan untuk menyambunginya.
Cukup lama aku meladeni nenek, kemudian sepupu kecilku yang ikut juga mengajak
pulang, yah biasa lah anak kecil tidak betahan kalau dirumah orang.
Sungguh mengasyikkan kalau jalan bareng2
barsama keluarga. Sehabis berbincang-bincand bersama nenek, kita kembali lagi
mengunjungi atok lagi. lebih jelasnya adiknya nenek iin. nyampe disana ternyata
dirumah hanya tinggal atok seorang, istri dan anak2nya lagi pergi, pas ditanya
kenapa ga ikutan pergi? Atok menjawab, males badan tak mendukung. Hem..sungguh
wajar karna sudah tua juga. Tak berlama-lama aku disana, karna matahari sudah
berganti menjadi bulan. Kami langsung pulang dan rumah terakhir yang aku
kunjungi adalah kerumah abangnya ummi.
Dan rezeki itu selalu ada, kami langsung
disuguhi makan. Wah kebetulan banget, seharian berjalan perut ini rasanya minta
diisi. Aku makan begitu lahap, disela makan dua adik sepupuku melakukan hal
yang membuat suasana menjadi sangat rame’. Mereka saudara adik kaka, bermain
alat olahraga yang khususnya jalan ditempat, dijadikan ajang permainan. Suasana
makan jadi sebuah lelucon sementara. Jadi bahan tawa dan hiburan. Makan kami
pun selesai, perut kenyang hati pun senang J
Waktu menunjukkan pukul 20.02,sudah
waktunya kami pulang. Gelapnya malam, sejuknya suasana yang masih tersisa
rintik2 hujan. Dengan ramainya jalanan yang masih dipenuhi para pejalan.
Perjalanan pada hari ini berakhir,
dengan penatnya badan tapi tak kuhiraukan. Biarlah semua itu aku lalui dengan
perasaan bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar