Jumat, 24 Agustus 2012

Perubahan itu ada


Seharian ini mengelilingi kota Pontianak bersama keluarga besar dengan tujuan silaturrahmi, dan hal yang tak pernah terduga adalah turunnya hujan saat diperjalanan. Membuat suasana menjadi sedikit dingin ( biasa kota Pontianak adalah kota khatulistiwa jadi always HOT ). Oya, tapi sebelum pergi ada tragedi yang lucu tapi buat ribet.
Biasa ummi, lupa dalam menyimpan kunci. Ada setengah jam mencari sebuah kunci. Cari kesana kemari, semua ruangan telah ditelusuri. Buka lemari,buka rak, buka tas dan dompet, gak ketemu2. Dan pada akhirnya pencarian itu berakhir ketika seorang om memeriksa sakunya. Hasilnya “100% ketemu”, ternyata dalam saku adek ipar ummi yang kupanggil om. Terjadi kesengajaan dalam kejadian itu, biasa hal iseng kembali lagi. Aduh si om, pengen cepet2 pergi menjadi lama hanya sebuah kunci. Om sengaja ngambil kunci itu saat ummi nyimpan di atas meja makan. Ya Allah, sebel juga tapi ketawa juga iya. Sudahlah kata aku, biarin saja. Keakraban dlam keluarga.
setelah kejadian itu kita langsung pergi. Hem dan ternyata pas dijalan, hujan melanda kota Pontianak. Syukur Alhamdulillah deh, sekian lama menunggu hujan  dan akhirnya datang juga. Suasana jadi tak begitu panas.
Kunjungan dimulai dari keluarga nenek, yaitu kerumah abangnya nenek yang biasa aku panggil atok. Sungguh sudah tua, tapi jasmani masih terlihat sehat. Aku kagum melihat atokku.
Ok mari kita lanjut lagi, sehabis dari sana kita pergi saudara ke saudara kakek, yang biasa aku panggil nenek juga. Ditengah perjalanan yang lapisi air hujan, aku melihat sekeliling kota. Sungguh banyak perubahan yang aku lihat, mulai dari bentuk jalan, tempat2 baru dan banyak lagi. betapa bingungnya aku, ternyata selama aku menuntut ilmu aku tak mengetahui  perubahan itu semua. Baru ku tahu saat aku pulang tepatnya tanggal 10 Agustus yang lalu. Terpikir dibenakku, setahun gak pulang perubahannya sudah sperti ini, bagamaina kalau 2 sampai 3 tahun ya? mungkin rumah aku sudah berganti ( hehe ). Lama melamuni itu eh ternyata tak kusadari tujuan kedua sudah mendarat. Nyampe disana langsung melaksanakan kewajiban yaitu shalat ashar. Kubasahi air wudhu diwajahku, kurasakan kebeningan air dan kuresapi semua kenikmatan yang telah kudapatkan selama ini. “Ya Allah betapa banyak kenikmatan dan keindahan yang engkau berikan selama ini, sungguh banyak sekali yang tak kusadari”.
        Setelah menunaikan kewajiban, aku kembali duduk. Berbicara bersama nenek yang jarang ku jumpai. Awalnya aku sedikit bingung meladeni nenek2 berbicara, tapi aku usahakan untuk menyambunginya. Cukup lama aku meladeni nenek, kemudian sepupu kecilku yang ikut juga mengajak pulang, yah biasa lah anak kecil tidak betahan kalau dirumah orang.
        Sungguh mengasyikkan kalau jalan bareng2 barsama keluarga. Sehabis berbincang-bincand bersama nenek, kita kembali lagi mengunjungi atok lagi. lebih jelasnya adiknya nenek iin. nyampe disana ternyata dirumah hanya tinggal atok seorang, istri dan anak2nya lagi pergi, pas ditanya kenapa ga ikutan pergi? Atok menjawab, males badan tak mendukung. Hem..sungguh wajar karna sudah tua juga. Tak berlama-lama aku disana, karna matahari sudah berganti menjadi bulan. Kami langsung pulang dan rumah terakhir yang aku kunjungi adalah kerumah abangnya ummi.
        Dan rezeki itu selalu ada, kami langsung disuguhi makan. Wah kebetulan banget, seharian berjalan perut ini rasanya minta diisi. Aku makan begitu lahap, disela makan dua adik sepupuku melakukan hal yang membuat suasana menjadi sangat rame’. Mereka saudara adik kaka, bermain alat olahraga yang khususnya jalan ditempat, dijadikan ajang permainan. Suasana makan jadi sebuah lelucon sementara. Jadi bahan tawa dan hiburan. Makan kami pun selesai, perut kenyang hati pun senang J
        Waktu menunjukkan pukul 20.02,sudah waktunya kami pulang. Gelapnya malam, sejuknya suasana yang masih tersisa rintik2 hujan. Dengan ramainya jalanan yang masih dipenuhi para pejalan.
        Perjalanan pada hari ini berakhir, dengan penatnya badan tapi tak kuhiraukan. Biarlah semua itu aku lalui dengan perasaan bahagia.



0 komentar:

Posting Komentar