Sabtu, 08 September 2012

Liku Hidup

Sehabis tahfidz sore tiba2 ummi menelepon. Gak tau kenapa tumben2na hari senin nelpon.
Saat itu gak ada firasat apa2 sebelum di telpon, tapi pas ummi ngomong tentang sesuatu yang bikin segalanya buyar, aku kaget dan membuat air mata mengalir seketika.

"mba ummi lagi bingung...ada sms dari BPP katanya hrus melunasin biaya uang sekolah sekitar 11jutaan itu. makanya sanpai saat ini syahid blm dpat laptaop."

     "Loh kok bisa? bukannya kemarin kata pak mohtar sudah dpat keringanan buat anak yatim, kok ditagih."

"iya, makanya ummi jadi bingung. ummi jadi pusing mikirinnya. mana blm bayar bimbel buat mba. Syahis sampe bilang, sudahlah mi kalau nyusahin ummi syahid berhenti aja dri sekolah ini."

    "ohh gitu ya mi."

aku mendengar semua itu langsung meneteskan air mata. aku juga gak tau hrus kyak mana.
sedih tak karuan, pantaskah aku menjadi kakaknya seperti ini.
aku bersekolah ditempat sebagus assyifa ini sedangkan adek aku gak.
Tidak Rasanya..
Aku disekolahkan sama orang sedangkan adek aku bukan.
berdosa sekali rasanya.

masalah buat bimbel, sudahlah aku tak bimbel buat SNMPTN juga gak apa2 tih katanya gak ada SNMPTN tulis, memang si gak rugi kalau ikut tapi ya mau gimana lagi. masa aku harus memaksa ummi. Ya mungkin akub bisa belajar mandiri dan mungkin bisa bertanya pada siapa aja.

Apa yang ku alami sekarang ada ujian dari Allah.
Itu Allah masih sayang sama keluarga iin, ingin menguji kesabaran.
dan berharap semua ini ada hikmahnya.

0 komentar:

Posting Komentar