Selasa, 25 Desember 2012

Surat untuk seorang guru

Baru sempet nulis nihh tentang waktu itu yang remed UAS matematika. Dan pasti kedengangarannya aneh remed ngapain?? bukannya disuruh ngerjain soal, tapi disuruh buat karangan surat yang judulnya "aku dan matematika", trus disuruh i'tikaf plus shalat dhuha, tilawah 1 juz dan dzikir 100kali. duhh..sungguh pak suhe gak disangka2. akhirnya nurut aja deh apa yang disuruh.

dan ini surat yang aku buat untuk memenuhi remed itu :


Assalamualaikum pak, seneng rasanya bisa surat-suratan sama bapak guru. Ya walaupun surat-suratan karena sesuatu yang kurang enak si, tapi gak apa-apalah. Mungkin salah satu cara bapak biar bisa baca tulisan puitis kita kan ,,heheh dan sekaligus pendekatan sama Allah. Subnahallah pak !! sebenarnya sedikit bingung si mau cerita tentang apa. Tapi ya sudahlah untuk bapak.
Dulu waktu saya SMP tergolong anak yang biasa-biasa saja. Aktif dalam organisasi saja nggak, apalagi dikirim buat lomba-lomba. Tapi saya juga merasa biasa-biasa saja karena tak ada yang memberi dorongan ataupun motivasi buat saya. Hingga pada saat kelulusan ya aku hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja, taka da prestasi sedikitpun. Tapi ketika saya SMA, saya akhirnya menyadari itu semua. Apa yang bisa saya banggakan untuk orangtua saya, dan apa yang bisa saya hasilkan. Saya mulai menyusun bagaimana saya bisa merubah itu semua. Hingga pada suatu ketika pemilihan anggota BEM baru. Dari situ saya mulai mencoba untuk bergabung. Walaupun saya belum ada pengalaman tapi saya berani aja untuk mencoba. Dan ternyata Alhamdulillah saya keterima menjadi anggota BEM. Awalnya tidak percaya tapi karena tekad saya sudah bulat untuk berubah, jadi saya harus berani. Seiring berjalannya waktu, saya ternyata bisa mengikuti semua kegiatan yang ada.
Nah, hingga pada suatu ketika, Bunda Ayu menawarkan lomba kapada saya. Lomba itu berjenis matematika. Awalnya saya bingung kenapa bunda Ayu menawarkan ke saya. Lomba itu namanya “GMM” ( Gema Mahasiswa Matematika ). Waw…sesuatu  banget buat saya bisa ditawakan seperti itu. Di sisi lain kapan lagi saya bisa lomba seperti itu, ini merupakan suatu kesempatan dan peluang saya untuk bisa menunjukkan yang terbaik buat ummi. Dan akhirnya saya pun menerima tawaran bunda Ayu. Saya belajar 3 kali dalam seminggu untuk mempersiapkan lomba itu. Diajarkan bunda Ayu bersama teman-teman yang akan menjadi partnerku nanti. Kemudian saya ceritakan semua itu ke ummi, kata ummi Alhamdulillah deh, belajar ya. Ya Allah rasanya saya seneng banget dan bangga.
Hari itupun datang juga, aku sudah belajar sebisa saya dan saya sudah bersungguh-sungguh. Semuanya tergantung Allah yang akan menilai usaha saya nanti. Awalnya deg-degan banget, tapi kata bunda “uda biasa aja, berdoa saja sama Allah”. Masuk keruang lomba, dan saya mulai berdoa agar dipermudah. Dan akupun siap mnegerjakan soal.
Beberapa jam telah lewat, dan pengerjaan soal telah selesai tinggal menunggu hasilnya beberapa saat lagi. lagi-lagi aku deg-degan, apa aku masuk ke babak selanjutnya. Setelah menunggu, akhirnya keluarlah hasil dari pengerjaan lomba tadi. Saya dan teman-teman penasaran dengan hasilnya. Dan ternyata Alhamdulillah dari assyifa lolos satu kelompok, tapi itu bukan kelompok saya. Sudah lah tidak apa-apa, yang penting saya dan teman-teman sudah berusaha. Itu juga sudah Alhamdulillah kita sudah bisa masuk 7 besar.
Itulah pak cerita saya dengan matematika. Dulu saya sama matematika suka banget. Sampai sekarangpun saya masih suka. Tapi sya bingung pak, kenapa semenjak kelas 11 matematika saya jadi menurun. Bukannya saya menyalahkan bapak dalam mengajar. Cara mengajar bapak sudah sangat baik kok, bapak sudah berusaha buat kita sampai mengerti. Tapi kenapa kita terutama saya nilainya segitu-gitu saja. Saya sempet berfikir, gimana ya dengan nilai matematika saya di rapot. Padahal rapot itu juga berpengaruh untuk kuliah dam UN nanti. Bagaimana ya pak???
Dan saya mengerti pak, dalam hidup ini setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan, dan kegagalan itu merupakan awal dari suatu proses untuk sukses. Walaupun sekarang saya gagal dalam matematika, tapi saya yakin suatu saat saya bisa mendapatkan hasil yang tertinggi dalam mata pelajaran matematika dan semua pelajaran. Saya juga yakin bahwa di dunia ini kita diciptakan bukan sebagai orang yang kalah, tapi diciptakan sebagai wakil Allah yang akan mensejahterakan dunia dengan langkah kemenangan. Tetep doain INFINITE ya pak. Doain kita menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan. Dan beribu map dari iin kalau selama ini menyusahkan bapak dalam memberi nilai. Selama ini bapak sudah begitu berusaha dalam membimbing kita semua. Dan kami tak pernah lupa itu. Sekali lagi terima kasih banyak dan maap maap atas ketidaksanggupan ini.    

 sperti itu lah surat karangan dari aku. diwajibin 2 halaman sekalian jadi curhatan deh ..hehe
kayaknya pak suhe uda tahu kalau kita pasti uda malas ngerjain soal, jadinya disuruh begituan..ckck

0 komentar:

Posting Komentar