Sekarang ku tuliskan apa yang ku
dapatkan saat muhasabah akhir tahun di masjid pusdai yang diselenggarakan oleh
harian umum republika. Mungkin tak akan ku tuliskan disetiap pointnya. Tetapi semua
narasumber yang telah berbagi ilmunya sangat menginspirasi , mulai dari
Gubernur kita pak Ahmad Heriyawan, kemuadian ulama yang sudah ulum yaitu prof
.KH. Miftah Farid, disusul dengan aagym dan terakhir adalah inspirator kita pak
Jamil Azzaini. Dan sampai saat ini yang masih terngiang dikepalaku adalah
tentang pak Jamil Azzaini dan Aagym sampaikan.
Pak Jamil
mengatakan, bagaimana semut yang sekecil itu bisa bolak balik antara Jakarta
dan Bandung. Sedangkan banyak yang mengatakan itu tidak mungkin. Tapi ternyata
semua itu bisa terwujud, karena yang dilakukan semut adalah masuk kedalam tas
seseorang yang akan melakukan perjalanan ke Jakarta. Dan sampai lah ia ke
Jakarta. Semua itu mungkin bukan? Secara logika, semut yang kita anggap
binatang yang begitu kecil bisa melakukan apa yang seprti manusia lakukan. Dia mungkin
tak bisa melakukan dengan sendiri, tapi melalui perantara orang lain semua itu
bisa terwujud. Dari situ saya bisa menyimpulkan bahwa didunia ini kita tak bisa
hidup sendiri, sebaik apapun hidup kita, semampu apapun kita menopang hidup
kita tapi ada saatnya kita membutuhkan bantuan orang lain. Bener bukan?
Kemudian
aagym juga mengatakan hidup kita diibaratkan dengan kelapa. Sebelum kita
mendapatkan sari pati dari kelapa itu, kita membutuhkan perjuangan terdahulu
untuk mendapatkannya. Dimulai mengambilnya dari pohon yang begitu tinggi, tak
semua orang bisa mengambil dari pohon tinggi itu tanpa sebuat alat bantu seperti
tangga dan sebuah keberanian. Setelah diambil dari pohon, kita masih
membutuhkan perjuangan untuk membuka kulit kelapa yang begitu tebal. Menghempaskannya,
mengoresnya dengan alat tajam, dan menghunusnya. Sungguh itu sangat membutuhkan
tenaga. Perjuangan itu masih dilanjutkan dengan mengorek isinya yang putih
untuk dikeluarkan. Apa itu sudah selesai? Ternyata masih ada tahap berikutnya
!!
Kita harus
memarutnya dengan besi kecil tajam yang ditancapkan dipapan untuk menopangnya. Setelah
diparut dan menghasilkan kelapa yang halus barulah diperes dan mendapatkan sari
pati dari kelapa itu.
Nah,
itulah kehidupan. Semua itu butuh pengorbanan dan perjuangan yang panjang. Tak segampang
membalikkan telapak tangan. Untuk mendapatkan yang diinginkan butuh sebuah
pengorbanan, dan sebuah kegagalan pasti ada. Kalau misalnya ketika mengambil
kelapa dari pohonya trus kita terjatuh, apa kita menyerah begitu saja. Tentu tidak??
Kita akan mengambilnya dilain kesempatan disaat kita sudah sembuh. Begitulah
kesuksesan dalam kehidupan. Kegagalan merupakan sesuatu hal yang biasa dan
harus dihadapi, jangan pernah takut karena setiap manusia pasti akan mengalami
kegagalan. Mau itu kegagalan besar ataupun kegagalan kecil, asalkan kita bisa
mengambil sebuah pelajaran dari kegagalan tersebut.
Bagaimana
?? apa kita masih takut dengan kegagalan dan sebuah perjuangan?
Pastinya
tidak kan !! ingat, didunia ini kita tak hidup sendiri dan tak selalu berada
diatas. Ada saatnya kita berada dibawah. Terus lah berjuang dan hadapi
kegagalan karena suatu saat kegagalan itu yang akan membawa kamu pada
kesuksesan. Einsten aja 100 kali mengalami kegagalan dan dia tak pernah
menyerah untuk membuktikan penemuannya hingga bisa terpatenkan sampai saat ini.
Don’t be
afraid to fail.
0 komentar:
Posting Komentar